Rabu, 29 Februari 2012

Teknologi Pengolahan Air Sumur Untuk Air Minum

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk diminum. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun tidak langsung dan secara perlahan.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, salah satu alternatif yakni dengan cara mengolah air tanah atau air sumur sehingga didapatkan air dengan kualitas yang memenuhi syarat kesehatan.

»»  BACA SELENGKAPNYA......

Manfaat Air Bersih

Air Bekerja Dengan Ajaib
Bila Anda minum banyak air bersih dan jernih, maka hal tersebut akan memacu peningkatan kesehatan Anda, di mana para peneliti menemukan bahwa, makin hari makin banyak keuntungan dengan minum air dalam jumlah yang cukup bagi kesehatan, termasuk:
Pencernaan dan metabolisme yang lebih baik
Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya. Faktanya, penelitian terbaru dari University of Utah menyatakan bahwa kekurangan
»»  BACA SELENGKAPNYA......

Selasa, 28 Februari 2012

pemanfaatan limbah cair kelapa sawit

Energi berkaitan langsung dengan pertumbuhan Poduk Domestic Bruto (PDB) suatu negara indikatornya kita kenal dengan koefisien elastisitas penggunaan energi. Untuk negara indonesia koefisien elastisitas penggunaan energi adalah 1,84 %. Ini artinya untuk meningkatkan PDB 1% maka energi yang diperlukan harus naik 1,84%. Dengan angka penggunaan energi sebesar ini maka  Indonesia dikatakan sebagai negara yang paling boros dalam penggunaan energi jika dibandingkan dengan negara lain apalagi dengan negara maju. Sumber energi utama di Indonesia berasal dari minyak bumi. Sektor yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah sektor pertanian, industri, dan transportasi yang setiap tahunnya mendapat subsidi dari pemerintah. Pada sektor tersebut biasanya menggunakan sumber energi berasal dari
»»  BACA SELENGKAPNYA......

teknologi pengolahan limbah medis rumah sakit

Ironis memang ………. Itulah mungkin kata yang pas untuk lembaga yang bernama rumah sakit (RS). Ternyata salah satu tempat penyembuhan orang sakit ini justru menjadi sumber penyakit. Hal ini berkaitan dengan limbah yang dihasilkannya tidak ditangani dengan benar. Begituah jika limbah cair rumah sakit tidak diolah terlebih dahulu tapi langsung dibuang ke sungai. Memang harus diakui, rumah sakit merupakan salah satu sumber penghasil limbah berbahaya, baik limbah padat maupun limbah cair. Pada artikel ini penulis hanya akan memfokuskan pada penanganan limbah cair.
Limbah cair yang dihasilkan dari sebuah rumah sakit umumnya banyak mengandung bakteri, virus, senyawa
»»  BACA SELENGKAPNYA......

Senin, 27 Februari 2012

Manajemen Limbah Rumah Potong Hewan

BAB I DAMPAK LIMBAH RPH TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN
Menurut Dart (1985)
Sumber utama penyebab pencemaran dari limbah RPH adalah :
Limbah cair, terdiri dari : faeses dan urine, darah, lemak, air bekas pencuci karkas.
Limbah padat, terdiri dari : tulang, rambut, kuku dan bagian padat yang disaring dari limbah cair.
Limbah padat kurang menyebabkan pencemaran karena umumnya dapat digunakan & dimanfaatkan kembali

Menurut Jorgensen (1979)

»»  BACA SELENGKAPNYA......

Instalasi Pengolahan Air Bersih

Air adalah salah satu kebutuhan utama bagi manusia, untuk kebutuhan minum, mandi, cuci, masak, dan lainnya. Ketersediaan air bersih di sebuah kawasan sangatlah penting. Namun, mengingat bahwa tidak semua kawasan mendapatkan air bersih, maka perlu adanya pemerataan distribusi air bersih bagi masyarakat.
Kriteria air bersih biasanya meliputi 3 aspek, yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dalam usaha menyediakan air bersih, biasanya BUMN di Indonesia yang berkaitan dengan hal ini adalah PDAM – Perusahaan Dagang Air Minum. Kadang ada yang menyindirnya sebagai Perusahaan Dagang Air Mandi, karena terkadang air yang didistribusikan tidak memenuhi kriteria air minum, hehehe..
Anyway, secara teknis, tulisan ini sebenarnya akan membahas mengenai jenis-jenis pengolahan air bersih.
»»  BACA SELENGKAPNYA......

pengolahan air bersih

Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorpsi. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan barangkali juga zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (alumunium sulfat), pasir, klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif. Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal sehingga mudah disaring. Tawas juga membentuk koloidal AL(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi maka digunakan karbon aktif di samping tawas. Pasir berfungsi sebagai penyaring. Klorin atau kaporit berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan), sedangkan
»»  BACA SELENGKAPNYA......

Sabtu, 25 Februari 2012

Teknologi Baru Pengolahan Air Membersihkan Air dengan Katalis

Baru-baru ini, Tim peneliti dari Hitachi mengumumkan bahwa mereka berhasil menemukan teknologi baru dalam pengolahan air. Mereka telah berhasil mengembangkan
teknologi katalis untuk menguraikan zat organik yang terkandung dalam air. Katalis yang digunakan adalah katalis yang aktif setelah dikenai sinar ultraviolet. Dikatakan bahwa lebih dari 90 persen zat organik termasuk Dioksin bisa diuraikan dengan cara ini.
Kelebihan teknologi ini dibandingkan dengan teknologi yang ada selama ini adalah cukup menggunakan katalis tanpa menggunakan zat tambahan. Beaya proses ini jauh
lebih murah dibandingkan dengan teknologi yang ada saat ini, misalnya dibandingkan dengan menggunakan membran. Di samping itu, proses penguraian zat organik dengan teknologi ini memerlukan waktu yang relatif
»»  BACA SELENGKAPNYA......

Jumat, 24 Februari 2012

Perbedaan Air Tercemar dan Air Tidak Tercemar

Air merupakan unsur kehidupan yang sangat dibutuhkan makhluk hidup di bumi ini khususnya bagi kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan antara air yang tercemar dan air tidak tercemar. Bisa Anda bayangkan jika air yang kita konsumsi sehari-hari tercemar, maka akan banyak penyakit yang timbul dan bahkan mengakibatkan kematian dan akan mengganggu rantai makanan kita. Berikut ini kita perlu mengetahui indikator-indikator apa yang perlu diperhatikan untuk membedakan air tercemar dan air tidak tercemar ini.
Ada banyak indikator yang menunjukkan tingkat pencemaran air tanah, yang harus dilakukan di
»»  BACA SELENGKAPNYA......

Pengertian Polusi dan Limbah

Limbah pabrik
Taukah Anda apau itu Polusi dan Limbah? Jika kita mendengarnya maka pasti yang ada di ingatan kita adalah perusakan lingkungan. Polusi adalah pencemaran yang diakibatkan oleh limbah atau sampah yang
»»  BACA SELENGKAPNYA......

Dasar-Dasar Teknologi



PENGOLAHAN LIMBAH CAIR


Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. 
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini.  Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
1.    pengolahan secara fisika
2.    pengolahan secara kimia
3.    pengolahan secara biologi
Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
Pengolahan Secara Fisika
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan.  Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.


 


 Gambar 1.  Skema Diagram Pengolahan Fisik

Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara penyisihan bahan-bahan tersuspensi (clarification) atau pemekatan lumpur endapan (sludge thickening) dengan memberikan aliran udara ke atas (air flotation).
Proses filtrasi di dalam pengolahan air buangan, biasanya dilakukan untuk mendahului proses adsorbsi atau proses reverse osmosis-nya, akan dilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membran yang dipergunakan dalam proses osmosa.
Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik (misalnya: fenol) dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut.
Teknologi membran (reverse osmosis) biasanya diaplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecil, terutama jika pengolahan ditujukan untuk menggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi dan operasinya sangat mahal.
Pengolahan Secara Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan.  Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi. 



 


Gambar 2.  Skema Diagram pengolahan Kimiawi

Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan dengan membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan membubuhkan larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga terbentuk endapan hidroksida logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit.  Endapan logam tersebut akan lebih stabil jika pH air > 10,5 dan untuk hidroksiapatit pada pH > 9,5.  Khusus untuk krom heksavalen, sebelum diendapkan sebagai krom hidroksida [Cr(OH)3], terlebih dahulu direduksi menjadi krom trivalent dengan membubuhkan reduktor (FeSO4, SO2, atau Na2S2O5).
Koagulasi & Flokulasi
 
 
Penyisihan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida pada konsentrasi rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya dengan klor (Cl2), kalsium permanganat, aerasi, ozon hidrogen peroksida.
Pada dasarnya kita dapat memperoleh efisiensi tinggi dengan pengolahan secara kimia, akan tetapi biaya pengolahan menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia.
Pengolahan secara biologi
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.
Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1.    Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);
2.    Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).
Di dalam reaktor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi.  Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses lumpur aktif terus berkembang dengan berbagai modifikasinya, antara lain: oxidation ditch dan kontak-stabilisasi. Dibandingkan dengan proses lumpur aktif konvensional, oxidation ditch mempunyai beberapa kelebihan, yaitu efisiensi penurunan BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yang dihasilkan lebih sedikitSelain efisiensi yang lebih tinggi (90%-95%), kontak stabilisasi mempunyai kelebihan yang lain, yaitu waktu detensi hidrolis total lebih pendek (4-6 jam).  Proses kontak-stabilisasi dapat pula menyisihkan BOD tersuspensi melalui proses absorbsi di dalam tangki kontak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan pengolahan pendahuluan.
Kolam oksidasi dan lagoon, baik yang diaerasi maupun yang tidak, juga termasuk dalam jenis reaktor pertumbuhan tersuspensi. Untuk iklim tropis seperti Indonesia, waktu detensi hidrolis selama 12-18 hari di dalam kolam oksidasi maupun dalam lagoon yang tidak diaerasi, cukup untuk mencapai kualitas efluen yang dapat memenuhi standar yang ditetapkan.  Di dalam lagoon yang diaerasi cukup dengan waktu detensi 3-5 hari saja.
Di dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi telah banyak dikembangkan selama ini, antara lain:
1.    trickling filter
2.    cakram biologi
3.    filter terendam
4.    reaktor fludisasi
Seluruh modifikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar 80%-90%.
Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1.        Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;
2.        Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis dari anaerob.  Pada BOD lebih tinggi dari 4000 mg/l, proses anaerob menjadi lebih ekonomis.



 

 Gambar 3.  Skema Diagram pengolahan Biologi

Dalam prakteknya saat ini, teknologi pengolahan limbah cair mungkin tidak lagi sesederhana seperti dalam uraian di atasNamun pada prinsipnya, semua limbah yang dihasilkan harus melalui beberapa langkah pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan atau kembali dimanfaatkan dalam proses produksi, dimana uraian di atas dapat dijadikan sebagai acuan.

»»  BACA SELENGKAPNYA......

sejarah jurusan manajemen sumberdaya perairan

Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan berada di bawah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau dan merupakan lembaga yang mendidik mahasiswa untuk memiliki keterampilan dalam bidang ilmu yang berkaitan dengan sumberdaya perairan, baik pengelolaan maupun pemanfaatannya secara lestari.
Jurusan ini didirikan pada tahun 1984 dan pada tahun 1996 nama jurusan distandartkan secara nasional. Pendirian jurusan ini dimaksudkan untuk menyediakan tenaga kerja yang mempunyai keterampilan di bidang pengelolaan sumberdaya perairan di Riau khususnya.
Telah diketahui bahwa Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan sumberdaya alam. Banyaknya sumberdaya alam ini membuat banyak investor baik dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk menanamkan modal dengan cara mendirikan berbagai macam industri di Riau.
Meskipun peningkatan industri ini membawa dampak positif secara ekonomi, tetapi juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Adanya pembukaan lahan baru, peningkatan daerah pertanian, peningkatan daerah pemukiman, perkebunan dan pertambangan telah menimbulkan kerusakan lingkungan seperti punahnya flora/ fauna serta terganggunya ekosistem, baik ekosistem daratan maupun perairan.
Kerusakan lingkungan di Riau ini kebanyakan terjadi karena adanya buangan limbah industri yang tidak diolah dengan baik ke lingkungan sekitar, terutama ke lingkungan perairan. Meskipun sudah ada beberapa industri yang sudah mengolah limbah yang mereka hasilkan, tetapi masih banyak industri yang belum mengolah limbah. Atau pengolahan limbah yang dilakukan masih belum maksimal sehingga pembuangan limbah tersebut ke perairan akan mengganggu ekosistem perairan secara umum dan bahkan memusnahkan beberapa jenis biota seperti ikan, tumbuhan dan hewan-hewan air yang lain.
Salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi dampak pencemaran limbah industri di Riau ini adalah dengan melakukan pengolahan limbah sebelum limbah tersebut dibuang ke lingkungan. Berdasarkan wawancara informal dengan beberapa staf perusahaan diketahui bahwa setiap perusahaan memerlukan sedikitnya 2 pekerja yang terampil di bidang pengelolaan sumberdaya perairan, termasuk pengolahan limbah yang akan dibuang ke lingkungan.
Karena Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan di FAPERIKA UNRI mempunyai misi untuk mendidik mahasiswa sehingga mempunyai kompetensi di bidang pengelolaan sumberdaya perairan, maka diperkirakan banyak lapangan kerja di berbagai industri yang dapat diisi oleh lulusan MSP.
»»  BACA SELENGKAPNYA......

teknologi pengolahan limbah

Lab. Teknologi Pengolahan Limbah (TPL)
Ketua:
Ir. Sampe Harahap, MS (sedang sekolah)
Anggota:
1.      Budijono, SPi, MSc
2.      Drs. M. Hasbi, MSi
3.      Ir. Eko Purwanto, MSi

Bidang penelitian:
v     Teknik pengolahan limbah cair
v     Mendesain cara-cara pengolahan limbah dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana
»»  BACA SELENGKAPNYA......

Kamis, 23 Februari 2012

Labotarorium Teknologi Pengolahan Limbah

Laboratorium Teknologi Pengolahan Limbah adalah salah satu laboratorium yang terdapat di jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. Laboratorium ini merupakan satu-satunya laboratorium yang langsung diaplikasikan ke lingkungan terutama lingkungan perairan. Salah satu produk dari laboratorium ini adalah saringan air gambut yang berfungsi untuk menyaring air gambut menjadi air bersih. saringan ini dibuat dengan menggunakan alat-alat yang ada disekitar kita dengan biaya pembuatan  yang lumayan murah dan terjangkau bagi masyarakat kecil dan menengah.
»»  BACA SELENGKAPNYA......

blogger templates 3 columns | Make Money Online